website statistics
29.4 C
Indonesia
Mon, 6 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

29.4 C
Indonesia
Monday, 6 May 2024 | 14:45:23 WIB

Polemik Kenaikan Tarif TransJakarta, Warga Cari Alternatif Transportasi

Depok | detikNews – Usulan kenaikan tarif TransJakarta pada jam sibuk menuai kontroversi, sehingga warga mempertimbangkan transportasi alternatif jika usulan itu diterapkan. Dewan Transportasi Jakarta (DTKJ) mengusulkan kenaikan tarif TransJakarta menjadi Rp 4.000 pada jam puncak pagi (dari 07.01 hingga 10.00) dan menjadi Rp 5.000 pada jam puncak sore (dari 16.01 hingga 21.00). Namun, penumpang TransJakarta tidak setuju dengan usulan tersebut, termasuk Auren yang berusia 25 tahun.

“Kenaikan harga menjadi Rp 5.000 cukup berat, mengingat jalur yang biasa saya tempuh ke kantor yaitu jalur 3F menuju Kalideres sering lama sampainya. Kalaupun sampai sering penuh”, ujarnya di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu 15/4/2023.

Baca juga:  Pemkot Tangerang Meriahkan Hari Buruh dengan Lomba Adzan, Ceramah, dan Baca Al-Qur'an Antar Serikat Pekerja

Auren berharap tarif TransJakarta tidak dinaikkan. Ia lebih memilih naik KRL jika tarif TransJakarta memang naik, karena otomatis tarif KRL lebih murah ketimbang TransJakarta.

“Harapan saya harga tidak naik. Kalau naik harusnya lebih tepat ditambah jumlah armadanya”, Auren.

Sementara Jay (29 tahun), mengandalkan TransJakarta untuk aktivitas sehari-hari dan menilai kenaikan tarif ini akan membebani sebagian penumpang.

“Untuk pekerja mungkin tidak masalah. Tapi, maaf, untuk kalangan menengah ke bawah, sepertinya cukup berat”, ujar Jay.

Jay menilai, kenaikan tarif TransJakarta bisa membuat sebagian masyarakat memilih menggunakan angkutan pribadi atau angkutan umum lainnya, karena faktor biaya parkir dan ketepatan waktu menjadi pertimbangan.

Baca juga:  Angkot Tertabrak KRL dan Terseret Hingga 50 Meter di Perlintasan Citayam

“Kenaikan itu sepertinya memperparah kemacetan karena masyarakat berpikir lebih baik membawa kendaraan sendiri daripada menggunakan angkutan umum karena semakin mahal. Selain itu, mungkin masyarakat akan memilih naik KRL karena tepat waktu,” ujarnya.

Jay menyarankan agar tarif TransJakarta diturunkan untuk menarik penumpang, dan dia berharap jumlah armada TransJakarta diperbanyak untuk mengurangi kepadatan bus pada jam sibuk.

“Lebih baik turunkan, biar orang bilang, ‘Oh, sekarang lebih murah daripada bayar parkir. Lebih baik naik angkutan umum seperti ini’, Seharusnya seperti itu”, ungkap Jay.

Atmo, penumpang lainnya, juga tidak setuju dengan usulan kenaikan tarif tersebut. Dia berpendapat lebih baik menggunakan ojek online daripada TransJakarta.

Baca juga:  Heru Budi Meninjau Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta Setelah Dikaji dan Disurvei Pendapat Warga

“Saya kurang setuju. Kalau dilihat dari Gojek sering ada promo yang tarifnya minimal Rp 8.500. Tidak beda jauh, dan lebih cepat”, ucap Atmo.

Atmo, seperti Auren, akan beralih ke KRL jika tarif TransJakarta terus naik. Ia berharap usulan itu tidak akan dilaksanakan.

DTKJ sebelumnya mengusulkan kenaikan tarif Transjakarta yang akan diputuskan oleh Pemprov DKI Jakarta. Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI, mengatakan saat ini sedang dilakukan survei untuk menjaring pendapat warga terkait usulan kenaikan tarif tersebut.

“Mengenai survei kenaikan tarif, ini lebih”, jelasnya.(NW)

 

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait