website statistics
24.4 C
Indonesia
Sat, 4 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Saturday, 4 May 2024 | 11:14:56 WIB

Polisi Berhasil Menangkap Pembunuh Dokter Mawarthi, Menkes Minta Jaminan Keamanan Nakes di Daerah

Nabire | detikNews – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memberikan apresiasi kepada kepolisian atas berhasilnya penangkapan pelaku pembunuhan dokter spesialis paru, Mawarthi Susanti, di Nabire, Papua Tengah. Budi menyatakan bahwa keamanan, keselamatan, dan kesehatan merupakan hak setiap tenaga kesehatan, terutama bagi mereka yang bekerja dalam misi kemanusiaan di pelosok nusantara. Oleh karena itu, ia meminta pihak keamanan, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah, untuk memberikan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga kesehatan agar mereka dapat menjalankan tugas dengan baik, Kamis (30/03/2023).

Baca juga:  Penangkapan Pelaku Pencurian HP di Bogor: Polisi Sita 12 Ponsel sebagai Barang Bukti

Budi juga mengungkapkan bahwa dokter Mawarthi adalah sosok yang penuh dedikasi, cinta, dan tanggung jawab pada profesinya sebagai dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama enam tahun. Kematian Mawarthi di dalam rumah dinasnya di Kabupaten Nabire pada Kamis, 9 Maret 2023, dianggap tidak wajar karena ditemukan tewas dalam keadaan mulut mengeluarkan busa, luka lebam, dan patah tulang di tubuhnya.

Baca juga:  A-Bacs, Inovasi Seragam Petugas Oranye Anti Bakteri Keren Buatan Mahasiswa UPER

Penyelidikan terhadap pembunuhan Mawarthi mengarah pada seorang cleaning service di tempat dia bekerja di RSUD Nabire, berinisial KW. Metode scientific crime investigation oleh Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri membantu menemukan bukti yang menghubungkan KW dengan kasus pembunuhan Mawarthi. Sampel air liur yang ditemukan di dada korban sesuai dengan air liur KW yang diambil sebagai bukti di Puslabfor.

Baca juga:  BPOM Mengungkap Pabrik Kosmetik Ilegal di Jakarta Utara

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, mengungkapkan bahwa KW membunuh Mawarthi karena sakit hati karena ada pemotongan hasil Upah Insentif Covid-19 yang dia dapatkan pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan kriminal yang merugikan tenaga kesehatan bisa muncul di mana saja, oleh karena itu perlunya pihak keamanan memastikan bahwa setiap tenaga kesehatan dilindungi dan aman dalam menjalankan tugas mereka.

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait