website statistics
28.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 11:21:07 WIB

Polri Kerahkan Tim ke Filipina Besok untuk Selidiki Kasus Penipuan Internasional

Jakarta | detikNews – Polri akan menerjunkan tim pemeriksa dan repatriasi ke Filipina besok untuk menangani kasus sindikat penipuan atau penipuan internasional yang melibatkan berbagai WNI, termasuk WNI. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho. Tim tersebut terdiri dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam), dan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.

Baca juga:  Strategi Pemkot Depok dalam Meningkatkan Kesejahteraan melalui Pemanfaatan Otonomi Daerah

“Tim pemeriksaan dan pemulangan WNI yang bermasalah di Pampanga, Filipina, akan diberangkatkan pada Selasa, 9 Mei 2023,” kata Sandi dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Mei 2023.

Sandi mengatakan, tim yang diterjunkan akan dijemput dan didampingi oleh Atase (Atpol) Polri di Manila. Selama berada di sana, kata dia, tim akan berkoordinasi dengan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) untuk merencanakan pemeriksaan dan mendatangkan tersangka yang berkewarganegaraan Indonesia.

Baca juga:  Sukses Benahi Beberapa Titik Permasalahan Lingkungan Pada Periode PAW, M.Suryadi Ajak Masyarakat RW13 Bersama-sama Lakukan Kerja Nyata

“Kemudian, mereka akan mengunjungi Pampanga, lokasi rumah aman WNI yang diamankan Satgas Siber PNP untuk wawancara dan pemeriksaan,” kata Sandi.

Selanjutnya, Polri juga akan melakukan pendalaman terhadap dugaan keterlibatan WNI lainnya. Sebelumnya, dua WNI terbukti menjadi pimpinan dan perekrut jaringan perdagangan manusia.

“Selanjutnya kami akan memulangkan WNI yang terlibat jaringan penipuan itu kembali ke Indonesia,” pungkas Sandi.

Baca juga:  Sengketa Lahan UIII Depok Direspon Presiden Jokowi

Sebelumnya diberitakan, Polri bekerja sama dengan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengungkap jaringan penipuan internasional terbesar di Filipina. Dari penyelidikan, setidaknya ada seribuan pelaku dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dari ribuan pelaku yang diamankan, terdapat 154 WNI. Sembilan di antaranya adalah saksi, dan dua telah ditetapkan sebagai tersangka.(Rz)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait