website statistics
25.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 19:14:47 WIB

Presiden Jokowi Meresmikan PLTS Terapung Cirata di Purwakarta

Purwakarta | detikNews – Suasana haru dan kebanggaan menyelimuti Purwakarta, Jawa Barat, saat Presiden Joko Widodo meresmikan operasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) pada Kamis (9/11/2023). Ini bukan hanya pembukaan proyek energi, namun juga simbol komitmen Indonesia dalam menjalani transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.

Momentum bersejarah ini diwarnai oleh kata-kata Presiden, yang menyatakan kebahagiaan melihat mimpi besar Indonesia menjadi nyata. PLTS Terapung Cirata tidak hanya menjadi pembangkit terbesar di Asia Tenggara, tapi juga menempati peringkat ketiga di dunia.

“Saat ini, pertumbuhan pembangkit energi bersih di Indonesia semakin membaik. PLTA di Jawa Barat dengan kapasitas 1.000 MW telah beroperasi, dan PLTS Terapung Cirata menambah kapasitas terpasang pembangkit energi bersih,” ujar Presiden dengan bangga.

Dalam pidatonya, Presiden menggarisbawahi kerjasama yang erat antara Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, PLN, dan Masdar dari Uni Emirat Arab (UEA). Dengan optimalisasi PLTS Terapung Cirata, Presiden berharap tambahan kapasitas hingga 1.000 Megawatt peak bisa terwujud.

Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, turut menyatakan kebahagiaannya atas peresmian ini. Menurutnya, hal ini bukan hanya hasil kerja sama teknologi dan investasi, tetapi juga menciptakan potensi pengembangan energi hijau di Indonesia.

Baca juga:  Razali Abu : Pj Bupati Aceh Utara Terkesan Hanya Transit Di Aceh Utara

“Ini menjadi bukti kuatnya kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral Indonesia dan UEA,” tegas Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.

PLTS Terapung Cirata bukan hanya infrastruktur energi, melainkan juga bentuk investasi dan kolaborasi antara dua negara. Proyek ini diharapkan dapat menggerakkan sektor-sektor ekonomi baru, seperti logistik, pariwisata, manufaktur, pertanian, dan ekonomi halal.

“Tentu saja, ke depan kita semua akan lebih banyak menghasilkan proyek energi ramah lingkungan seperti yang kita rayakan pada hari ini. Langkah strategis ini menjadi peran utama dalam mendorong target NZE,” kata Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.

Dukungan UEA dalam investasi energi bersih di Indonesia diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai NZE pada 2060. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLTS Cirata adalah bukti nyata dukungan PLN terhadap transisi energi yang dicanangkan pemerintah.

“Peresmian ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak hanya sekadar wacana, tetapi telah menjadi wujud nyata bahwa PLN serius dan all out menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam menghadirkan energi bersih di Indonesia,” ucap Darmawan.

Baca juga:  Posko Mudik BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan Relaksasi Cek Kesehatan Gratis untuk Arus Balik Libur Lebaran

PLTS Terapung Cirata, sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), mengoptimalkan 4 persen area Waduk Cirata. Dengan 13 pulau yang berisi 340 ribu panel surya, proyek ini mampu menyuplai listrik untuk lebih dari 50 ribu rumah. Produksi energi bersihnya mencapai 245 gigawatt hour (GWh) per tahun, dengan pengurangan emisi sebesar 214 ribu ton CO2 per tahun.

Darmawan menambahkan bahwa PLTS Terapung Cirata adalah bukti kolaborasi Indonesia dengan dunia dalam transisi energi. Kolaborasi dengan Masdar dari UEA memperkuat proyek ini sebagai langkah bersama menghadapi perubahan iklim global.

“Pemanasan suhu bumi ini adalah masalah global, untuk itu penyelesaiannya pun harus dilakukan secara global. Pembangkit ini menjadi bukti bahwa dalam melakukan transisi energi, PLN tidak dapat melakukannya dalam suasana kesendirian, kami terbuka untuk berkolaborasi,” tambah Darmawan.

Melalui kolaborasi ini, proyek PLTS Terapung Cirata mampu menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja lokal dan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kami melakukan joint study, joint investment, dan kolaborasi teknologi dengan state of the art of technology, sampai kolaborasi SDMnya. Dengan demikian, PLTS ini tidak hanya menambah bauran EBT, namun juga meningkatkan kapasitas nasional,” kata Darmawan.

Baca juga:  UEA Tertarik Berinvestasi di IKN Nusantara Namun Perlu Keyakinan yang Kuat

Dengan luasan Waduk Cirata yang mencapai 6.200 hektare, PLTS Terapung Cirata bisa menjadi proyek pengembangan energi bersih hingga lebih dari 1.000 MWp. CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, menegaskan komitmen Masdar dalam terus mengembangkan teknologi untuk mendukung transisi energi.

“Kerja sama antara Masdar dan PLN menjadi bukti dukungan kami terhadap agenda transisi energi di Indonesia. Masdar dan PLN juga sepakat untuk dapat melipatgandakan kapasitas yang ada pada proyek ini. Kami sangat menantikan kolaborasi lanjutan untuk bisa memberikan manfaat yang lebih besar,” tutup Jameel Al Ramahi.

Peresmian PLTS Terapung Cirata juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan. Suksesnya proyek ini menjadi tonggak bersejarah dalam agenda transisi energi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan. (Che)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait