Jakarta | detikNews – Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Rusia telah mengirimkan senjata nuklir ke Belarusia, negara sekutu mereka. Belarusia terletak di sebelah Ukraina dan telah diizinkan oleh Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko, untuk digunakan sebagai landasan peluncuran serangan Rusia ke Ukraina. Pengumuman ini telah menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik nuklir.
Putin mengungkapkan rencana pengiriman senjata nuklir ini dalam forum ekonomi tahunan dan menyebutnya sebagai bagian pertama dari rencana tersebut. Dia juga menyatakan bahwa Rusia akan melengkapi proses transfer senjata nuklir taktis ke Belarusia pada akhir musim panas atau akhir tahun.
Meskipun pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli dan pemerintah, mereka juga menyatakan bahwa hal ini tidak akan secara signifikan mengubah dinamika konflik yang sedang berlangsung. Putin menjelaskan bahwa senjata nuklir tersebut bertujuan sebagai tindakan pencegahan terhadap mereka yang ingin menyebabkan kekalahan strategis bagi Rusia.
Sebagai bagian dari persiapan, pasukan Belarusia telah melatih sistem rudal Rusia dengan kemampuan nuklir sejak bulan April. Hal ini menunjukkan adanya kerjasama militer antara kedua negara tersebut.
Dengan penambahan senjata nuklir di Belarusia, situasi di kawasan tersebut semakin kompleks dan meningkatkan ketegangan antara Rusia, Ukraina, dan negara-negara tetangga. Komunitas internasional perlu mengawasi dengan cermat perkembangan ini dan berupaya untuk mencegah eskalasi konflik yang dapat memiliki dampak yang serius pada keamanan regional dan global.(Rz)
