website statistics
28.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 13:04:14 WIB

BNPB: Kabupaten Bogor Menempati Posisi Teratas sebagai Wilayah dengan Tingkat Longsor Tanah Tertinggi di Seluruh Indonesia

Jakarta | detikNews – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah peristiwa tanah longsor terbanyak di Indonesia setiap tahunnya. Posisi ini didominasi oleh Kabupaten Bogor, yang juga sering mengalami bencana banjir dan cuaca ekstrem.

Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan bahwa faktor urbanisasi dan alih fungsi lahan yang dilakukan secara massif menjadi penyebab utama bencana longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Bogor. Meskipun demikian, jumlah bencana banjir maupun tanah longsor dapat naik dan turun setiap tahunnya.

Baca juga:  Peresmian KEK MNC Lido City oleh Bamsoet: Tempat Relaksasi Pikiran dan Tubuh

“Catatan kami, sebenarnya untuk longsor itu paling tinggi di Indonesia itu Bogor, disusul Cilacap dan Banjarnegara. Nah, yang posisi 2, 3, 4, 5 itu berganti-ganti setiap tahun, tapi pemuncaknya ini Kabupaten Bogor,” ujar Muhari dilansir dari CNN Indonesia, Senin (27/03/2023).

Data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus bencana alam dalam sepekan terakhir dibandingkan dengan awal Maret 2023. Selama periode 20-26 Maret 2023, tercatat 25 kasus banjir, 12 kasus cuaca ekstrem, dan 10 kasus tanah longsor di 36 kabupaten/kota dari 18 provinsi di Indonesia.

Baca juga:  Bripda IDF Meninggal Akibat Tembakan dari Rekan Sesama Polisi di Kabupaten Bogor

Akibat bencana tersebut, empat orang dinyatakan meninggal dunia dan enam orang luka-luka. Lebih dari 5.000 rumah terendam dan sekitar 36.000 orang terdampak harus mengungsi.

Muhari juga mencatat bahwa distribusi bulan terbanyak terjadi banjir di Kabupaten Bogor adalah pada Maret-April dan September-November. Meskipun tren kasus bencana tanah longsor di Kabupaten Bogor menunjukkan penurunan, tetap diperlukan upaya-upaya mitigasi bencana yang lebih efektif dan konsisten untuk meminimalkan dampak bencana di wilayah tersebut. (Edh)

Baca juga:  Perlu Tabayun: Asrorun Ni'am Minta Klarifikasi atas Video Kontroversial Sekum MUI Sukabumi yang Bawa Senjata
Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait