website statistics
22.4 C
Indonesia
Mon, 6 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Monday, 6 May 2024 | 6:27:39 WIB

Delegasi Laos Kunjungi Kebun Pagertani di Depok, Inspirasi Penanganan Stunting

Depok | detikNews – Kebun hidroponik milik Kelompok Tani Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) yang terletak di RW 12 Komplek Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, baru-baru ini menjadi pusat perhatian delegasi pemerintah Laos dan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. Kunjungan mereka pada Kamis, 7 September 2023, telah membuka mata mereka terhadap upaya Indonesia dalam menangani masalah stunting secara komprehensif, termasuk melibatkan rumah tangga sebagai bagian integral dari solusi tersebut.

Phonepaseuth Ounaphom, Direktur Jenderal Departemen Higiene dan Promosi Kesehatan Pemerintah Laos, mengungkapkan kagumnya atas komitmen Indonesia dalam penanganan stunting. Ia terkesan oleh keterlibatan semua pemangku kepentingan, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga. Salah satu yang memukau perhatiannya adalah Kebun Hidroponik Pagertani yang dikelola oleh komunitas lokal di RW 12. Di sana, beragam jenis sayuran dan buah-buahan ditanam, yang tidak hanya untuk masyarakat sekitar, tetapi juga untuk dijual ke publik.

Baca juga:  Penyebab Truk Terguling dan Sapi-sapi Lepas di Gerbang Tol Cengkareng 2 Akibat Rem Blong

“Saya sudah menyerap pelajaran dari Indonesia dan akan membawa pulang ke Laos untuk menerapkan konsep serupa dalam penanganan stunting, dengan melibatkan Kementerian/Lembaga menuju tujuan yang sama,” ujar Phonepaseuth Ounaphom di Kebun Hidroponik Pagertani.

Ia menambahkan, “Terutama untuk mengembangkan rasa kepemilikan pada tingkat rumah tangga dan komunitas yang terlihat pada kebun ini, sangat luar biasa. Karena gerakan ini membantu komunitas satu sama lainnya dalam penanganan stunting.”

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Teknis Sekretariat Komite Gizi Nasional Pemerintah Laos ini mengungkapkan bahwa kasus stunting di negaranya cukup tinggi, dan salah satu penyebabnya adalah masalah gizi buruk yang dihadapi oleh masyarakat Laos.

Baca juga:  Kisah Kentang, Telur, dan Biji Kopi: Inspirasi Motivasi dari Walikota Depok

“Pada umumnya, gizi buruk juga disebabkan oleh kurangnya praktik asupan gizi yang baik. Masalah gizi buruk diperparah oleh fakta bahwa beberapa orang di Laos tidak memiliki akses yang memadai terhadap makanan. Inilah sebabnya pemerintah kami telah memberikan mandat kepada jajaran pemerintahan untuk memastikan bahwa setiap rumah tangga memiliki pasokan makanan yang cukup,” jelas Phonepaseuth Ounaphom.

Ketua Kelompok Pagertani, Slamet Riyanto, merasa sangat terhormat atas kunjungan delegasi pemerintah Laos dan Setwapres RI. Ia menceritakan bahwa kebun Pagertani berdiri sejak tahun 2019, awalnya sebagai lahan tidur tempat pembuangan puing-puing, namun kemudian diubah oleh masyarakat menjadi kebun sayur dan buah seluas 211 meter persegi.

Baca juga:  Kota Depok Sukses Meloloskan Tiga Finalis ke Babak Final KOAS Tingkat Jabar

“Kebun ini kami jadikan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat, serta sebagai langkah pencegahan stunting melalui konsumsi sayuran dan buah berkualitas tinggi,” tutur Slamet.

“Kebun Pagertani ini kami buat dengan konsep Integratif Farming, yang selain mempromosikan rasa kebersamaan dalam masyarakat, juga menghasilkan nilai tambah untuk warga lokal,” pungkasnya.

Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya dalam penanganan stunting tidak hanya perlu melibatkan pemerintah, tetapi juga komunitas lokal. Kebun Hidroponik Pagertani memberikan inspirasi bagi negara-negara lain, termasuk Laos, untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan stunting. Semakin banyak negara yang terlibat dalam gerakan ini, semakin besar peluang untuk menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan kuat. (Roni)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait