website statistics
24.4 C
Indonesia
Sat, 4 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Saturday, 4 May 2024 | 9:17:21 WIB

Harga Pupuk Kimia Untuk Pertanian Mahal…? Ini Solusinya “Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Melakukan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Untuk Pertanian”

Pemalang | detikNews – Pada salah satu rangkaian program kerja keilmuan KKN TIM II Undip 2022/2023 yang bertempat di Desa Banjarmulya Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, mahasiswa S1 Peternakan Universitas Diponegoro mengenalkan cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan memanfaatkan urine kambing dan domba yang tidak dimanfaatkan.

Program kegiatan telah dilaksanakan sejak bulan Juli 2023 bertempat di Peternakan Biasno Farm, Dusun Tamansari, hal tersebut disampaikan Dr. Fahmi Arifan S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing KKN TIM II Mahasiswa Undip, Senin (31/07/2023).

Fahmi Arifan juga mengatakan bahwa, Pupuk merupakan bahan yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman, pupuk biasa mengandung unsur hara tertentu dan nutrisi yang penting bagi tanaman.

Penggunaan pupuk di bidang pertanian merupakan hal yang tidak dapat di lepaskan salah satunya yaitu pupuk kimia. Namun, dalam beberapa hari terakhir, petani Desa Banjarmulya menghadapi tantangan dalam hal harga pupuk kimia yang sangat mahal. Selain itu banyak petani yang masih belum mengerti mengenai bahaya pupuk kimia yang gunakan terus menerus untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari (Bpk. Bambang) selaku sekertaris desa dan ketua kelompok tani juga mengatakan “banyak petani yang mengeluhkan harga pupuk kimia yang mahal sehingga kurang terjangkau oleh para petani, tetapi petani tidak menggunakan pupuk organik karena tidak bisa melakukan pengolahan”. Dari hasil wawancara tersebut, maka diperlukan alternatif lain dalam pembuatan pupuk dengan memanfaatkan bahan yang mudah ditemukan di sekitar dan memiliki manfaat yang banyak yaitu berupa urine kambing dan domba. Penyuluhan mengenai praktik pembuatan pupuk organik cair memang sebaiknya segera dilakukan agar petani ataupun peternak dapat mengetahui manfaat limbah urine yang melimpah sebagai pupuk pertanian.

Baca juga:  Breaking News : Biaya Haji Tahun 2023 Diusulkan Rp.69 Juta

Mendasari informasi yang didapat dari lapangan, Fahmi Arifan menegaskan “banyaknya komoditas ternak yang ada di desa Banjarmulya dan hasil ternak yang tidak dimanfaatkan baik urine maupun kotorannya maka perlu dilakukan pengolahan guna untuk pupuk pertanian tanpa menggunakan pupuk kimia yang harganya mahal”, pungkas Fahmi Arifan.

Asrofi Munir (20) Mahasiswa Peternakan KKN UNDIP juga turut menyampaikan, untuk mengadakan praktik di lapangan terkait pembuatan pupuk organik cair untuk meningkatkan hasil pertanian dan penghasilan para peternak dan program kerja ini juga merupakan hasil dari observasi di lapangan dimana sangat banyak peternak yang tidak memanfaatkan urine ternak yang dipelihara.
Padahal dengan cara sederhana dan murah, sampah organik tersebut dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai lebih seperti pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam, terang Asrofi Munir.

Baca juga:  Tahu Biasa dan Tahu Sutera: Bahannya Mirip, Kandungan Gizinya Berbeda

Inti dari kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik cair yaitu mengedukasi peternak khususnya agar dapat melakukan pengolahan limbah peternakan yang melimpah menjadi pupuk organik cair sebagai langkah awal dalam menghadapi harga pupuk kimia yang mahal baik pupuk padat maupun cair.

Pengolahan ini dapat menjadi solusi yang efektif karena pupuk kimia yang digunakan secara terus menerus dapat menggangu keseimbangan unsur hara, mempengaruhi aktivitas organisme tanah, serta menurunkan produktivitas tanaman, disamping itu harga yang cukup mahal menyebabkan tingginya biaya produksi pertanian.

Pembuatan pupuk organik cair tidak memerlukan terlalu banyak biaya. Banyak sumber daya alam berupa bahan-bahan organik dan limbah organik yang ada di sekitar yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik cair. Pupuk organik cair mengandung karbohidrat, kalsium, kalium, magnesium, besi, dan fosfor yang tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan serta perkembangan mikroorganisme dan tanaman, demikian Asrofi Munir menerangkan.

Baca juga:  Kandang Kambing di Duren Sawit Hangus Terbakar, 130 Ekor Kambing Tewas dalam Insiden yang Tragis

Masih dalam kesempatan yang sama Dr. Heni Rizqiati S.Pt. M.Si. menerangkan bahwa “penggunaan POC (pupuk organik cair) ini sangat cocok dengan lingkungan sekitar terutama sangat cocok untuk tanaman sayuran, buah-buahan, padi, maupun jagung”.
Dan atas delegasi dari dosen dosen pembimbing, tim KKN Undip bisa melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair menggunakan bahan alternatif yang murah dan mudah di dapat, sehingga masyarakat dapat menerapkannya dengan mudah, selain itu langkah-langkah yang di ajarkan juga tergolong mudah untuk di lakukan sendiri dan juga membagikan buku panduan yang berisikan kandungan semua bahan yang digunakan, langkah-langkah pembuatan, dan manfaat pupuk organik cair.

“Pelaksanaan praktik pembuatan pupuk organik cair yaitu mendorong peternak dusun Tamansari untuk memanfaatkan limbah pertanian yang ada dan mengolahnya dengan cara yang baik dan benar sehingga bermanfaat dalam pertanian . Selain itu, dengan adanya praktik tersebut diharapkan para peternak di dukuh Tamansari ini dapat meningkatkan hasil ternak mereka dan memajukan perekonomian peternak maupun perekonomian hasil pertaniannya,” pungkas Heni Rizqiati. (Eko B Art)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait