website statistics
28.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 11:51:21 WIB

Kolaborasi dan Inovasi Pemkot Bandung Cegah Stunting dan Tingkatkan Kualitas SDM

Bandung | detikNews – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menekan angka stunting di wilayahnya. Melalui berbagai program dan kolaborasi, mereka berhasil mencatat penurunan signifikan angka stunting dari 26,4 persen menjadi 19,4 persen pada tahun 2022. Hal ini merupakan hasil dari lima tahun upaya pencegahan dan penanganan stunting yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Dewi Kaniasari, menyatakan bahwa penurunan angka stunting menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas SDM di Kota Bandung.

“Target tahun ini adalah mengurangi prevalensi stunting menjadi 14 persen, menuju sasaran akhir yaitu zero stunting, di mana tidak ada lagi kasus stunting yang baru terjadi,” ujarnya, Senin (24/07/2023).

Baca juga:  Hati-hati! 5 Sayuran Ini Memberikan Dampak Buruk Jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Lebih jauh di beberkannya, Salah satu langkah penting dalam pencegahan stunting adalah memulai dari kalangan remaja, ibu hamil, dan 1.000 hari pertama kehidupan bayi. Pencegahan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk remaja putri, ibu hamil, dan pihak-pihak terkait lainnya. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) juga menjadi perhatian penting dalam upaya pencegahan stunting, sehingga asupan gizi yang bergizi bagi bayi dapat terpenuhi dengan baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemkot Bandung meluncurkan berbagai program seperti Program Pangan untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa). Selain itu, dilakukan juga pendataan stunting melalui aplikasi e-penting, roadshow ke berbagai wilayah dan sekolah, serta kampanye edukasi kreatif dan masif kepada masyarakat dengan melibatkan komunitas-komunitas.

“Kita punya lebih dari 5.000 kader yang siap melakukan edukasi dan pendampingan. Selain wilayah kita juga keliling ke sekola. Target kita remaja putri terutama SMP yang menjadi kewenangan Kota Bandung. Bagaimana mengawal SDM, kita rodshow ke sekolah bersama Disdik dan berkolaborasi dengan komunitas kreatif sehingga informasi menjadi lebih interaktif,” tuturnya.

Baca juga:  FKS Kota Depok Salurkan Hibah Pembuatan Septic Tank untuk Meningkatkan Kesehatan Lingkungan

Dalam upaya mencapai hasil yang optimal, sambungnya, Pemkot Bandung juga menghadirkan aplikasi e-penting untuk pendataan stunting, serta memproduksi film pendek dan materi edukasi tentang stunting yang disebarkan melalui roadshow ke kecamatan-kecamatan.

Selain kolaborasi dengan masyarakat dan komunitas, Pemkot Bandung juga mengoptimalkan kolaborasi pentahelix, yaitu melibatkan lima pilar, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, industri, masyarakat, dan media. Hal ini tercermin dalam peraturan daerah yang mengatur mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui kolaborasi ini, bukan hanya aspek kesehatan yang dibenahi, tetapi juga aspek lain yang berkaitan dengan stunting.

Baca juga:  Kota Bandung Siap Menyambut Pemilu 2024 dengan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

Selain itu, Pemkot Bandung juga telah merilis aplikasi Bandung Emergency Application Support (BEAS), yang memungkinkan warga dan petugas untuk mendeteksi lokasi ambulans yang dibutuhkan dalam situasi darurat. Ini menunjukkan komitmen Pemkot Bandung dalam meningkatkan responsibilitas dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat.

Dewi Kaniasari berharap berbagai program yang telah diluncurkan dapat terus konsisten dilaksanakan dengan dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai stakeholder terkait. Dengan upaya yang berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat, Pemkot Bandung optimis dapat mencapai target zero stunting pada tahun 2045, menjadikan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. (Dn)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait