Depok | detikNews – Berikan apresiasi pada acara Festival Buku Kota Depok 2023, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok di Jakarta Global University (JGU) pada Jum’at 11/8/2023, T. Farida Rachmayanti, SE, M.Si, anggota DPRD Kota Depok dari Komisi A Fraksi PKS Dapil Beji Cinere Limo, menyoroti pentingnya kegiatan tersebut dalam meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, dan mengatakan bahwa inisiatif semacam ini memiliki potensi untuk membentuk generasi masa depan Kota Depok yang memiliki wawasan yang luas.
Politisi senior PKS Kota Depok ini juga berharap, agar kegiatan semacam ini tidak hanya diadakan sekali saja, tetapi juga secara rutin di masa yang akan datang, guna meningkatkan indeks literasi di Kota Depok.
“Ini bagian dari langkah – langkah konkret yang diambil untuk meningkatkan indeks literasi di Kota Depok patut disyukuri, terutama dalam konteks pendidikan anak – anak. Karenanya program Festival Buku Kota Depok 2023 ini sejalan dengan semangat yang tercantum dalam dua Peraturan Daerah, yakni : Perda No. 1 Tahun 2018 tentang Pembudayaan Gemar Membaca dan Perda No. 15 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak”, terang T. Farida Rachmayanti, Senin 14/8/2023.
“Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 menggarisbawahi, pentingnya pembudayaan gemar membaca secara holistik dan sistematik sebagai bagian dari upaya meningkatkan kecerdasan masyarakat di wilayah Kota Depok, dan pembudayaan ini dapat mendukung perkembangan literasi secara keseluruhan”, lanjutnya.
“Adapun, kunci keberhasilan dalam mendorong budaya membaca adalah : melalui keberadaan perpustakaan sebagai fasilitas pembelajaran bagi masyarakat. Dalam konteks ini, Festival Buku Kota Depok juga telah berhasil melahirkan inisiatif mengumpulkan buku yang nantinya akan disalurkan ke taman – taman baca yang sudah ada”, tutur Srikandi PKS Kota Depok ini.
Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Depok ini juga menyebut, bahwa pada Pasal 8 dalam Perda Pembudayaan Gemar Membaca secara jelas menguraikan hak – hak masyarakat dalam mendapatkan layanan literasi, termasuk bahan bacaan atau bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan mereka, serta ruang baca yang nyaman, tertib, dan aman. Selain itu, peraturan tersebut juga mendorong pendirian perpustakaan, Tempat Bacaan Masyarakat (TBM), dan Sudut Baca atau Pojok Baca untuk lebih memasyarakatkan gerakan pembudayaan membaca.
“Keterlibatan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam menyusun program – program penunjang seperti Festival Buku Kota Depok sangat sesuai dengan semangat peraturan ini, dan patut di apresiasi”, ungkapnya.
Lebih jauh T. Farida Rachmayanti pun menjelaskan, bahwa dalam Perda No. 15 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak, terdapat tiga hak anak yang relevan dengan program Festival Buku Kota Depok.
“Pertama, hak anak untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan mereka. Hak ini memiliki keterkaitan erat dengan tingkat literasi dan kemampuan anak dalam mengemukakan gagasan dan pendapat. Kedua, hak anak untuk mendapatkan informasi yang sehat dan aman. Keberadaan Taman Baca dilingkungan sekitar dapat berkontribusi pada seleksi bahan bacaan yang sesuai untuk anak-anak, serta menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan literasi. Ketiga, hak anak untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas, serta literasi yang lebih mendalam akan memberikan landasan bagi perkembangan anak dalam berbagai aspek potensi diri mereka”, tandasnya.
“Oleh karena itu, penting bagi Program Festival Buku Kota Depok untuk menjadi agenda rutin yang terus diadakan. Inisiatif semacam ini dapat berperan sebagai sarana untuk menggerakkan berbagai pihak dalam mendukung dan membudayakan kegemaran membaca. Melalui pendekatan bertahap, kemampuan literasi masyarakat, terutama anak – anak, akan terus berkembang serta memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih berwawasan di Kota Depok”, tuturnya.(Arifin)
