website statistics
28.4 C
Indonesia
Mon, 6 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.4 C
Indonesia
Monday, 6 May 2024 | 12:01:19 WIB

Menghadapi Data Inflasi dan Kebijakan AS, Pasar Kripto Tetap dalam Kondisi Gejolak

detikNews | Pasar kripto mengalami gejolak naik dan turun sepanjang akhir pekan lalu. Baik Bitcoin (BTC) maupun altcoin mengalami penurunan harga yang signifikan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gejolak ini.

Penyebab pertama adalah sentimen gugatan SEC terhadap beberapa top kripto yang dianggap sebagai sekuritas. Gugatan SEC terhadap Binance dan Coinbase menyebabkan harga kripto tersebut langsung anjlok. Hal ini mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.

Penyebab kedua adalah keputusan beberapa platform perdagangan kripto untuk menghentikan perdagangan beberapa koin dan mengambil sikap yang lebih santai. Contohnya, Binance US menghentikan penerimaan USD, Robinhood mencabut daftar token yang dianggap sekuritas, dan Crypto.com menghentikan layanan investasi institusi di AS. Keputusan ini juga berdampak negatif pada pasar kripto.

Baca juga:  Strategi Investor dalam Menghadapi Volatilitas Pasar Kripto: Reku Berikan Panduan Taktis

Dua aset kripto utama, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), juga mengalami penurunan harga yang signifikan. Bitcoin turun sebesar 4 persen menjadi sekitar USD 25.000, sedangkan Ethereum turun sekitar 6 persen menjadi sekitar USD 1.700. Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan juga mengalami penurunan lebih dari 5 persen. Sentimen investor kripto juga tercatat netral di bawah 50 poin menurut Fear & Greed Index.

Baca juga:  Ibu Gina Sudah 4 Bulan Terbaring di Rumah Kontrakan, Membutuhkan Bantuan Pemerintah

Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader eksternal Tokocrypto, untuk mengubah situasi pasar kripto yang sedang lesu, Bitcoin membutuhkan dukungan dari anggota parlemen AS. Selain itu, aktivitas SEC yang meningkat juga akan menjadi penghambat bagi pertumbuhan pasar kripto ke depan.

Selain faktor-faktor internal di pasar kripto, sentimen makroekonomi juga berpengaruh. Laporan data makroekonomi seperti Indeks Harga Konsumen (CPI), Indeks Harga Produsen (PPI), kebijakan The Fed, dan klaim pengangguran juga dapat mempengaruhi pasar kripto.

Baca juga:  Kuatnya Dominasi Bitcoin: Altcoin Terpukul, Koin Lain Merana

The Fed akan memantau data inflasi yang dirilis pada tanggal 13 Juni. Meskipun inflasi masih tinggi, namun jika terjadi penurunan secara bertahap, ini dapat memberikan ruang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter.

Dalam situasi ini, para investor disarankan untuk bersikap wait and see, terutama dengan memperhatikan data inflasi AS dan hasil pertemuan FOMC. Strategi nabung kripto dengan metode Dollar Cost Averaging (DCA) dapat menjadi pilihan yang cocok, mengingat pasar cenderung bergerak sideways. (In)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait