website statistics
25.4 C
Indonesia
Fri, 3 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Friday, 3 May 2024 | 16:25:05 WIB

Pemkot Surabaya, Ketersediaan Beras Melimpah dan Harga Stabil

Surabaya | detikNews – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memastikan bahwa stok beras, sebagai bahan pokok utama, tersedia dalam jumlah yang cukup di seluruh wilayah Kota Pahlawan. Berdasarkan indeks kecukupan pangan beras Kota Surabaya pada bulan Agustus 2023, angka tersebut mencapai 1,31. Ini berarti bahwa pasokan beras masih lebih tinggi daripada kebutuhan penduduk Kota Surabaya.

Sebagai ilustrasi, jika kebutuhan beras untuk seluruh penduduk Kota Surabaya adalah 100 ton, maka total pasokan beras di pasaran, termasuk dari agen, toko, pedagang eceran, dan toko kelontong, mencapai 131 ton. Oleh karena itu, ketersediaan beras sebagai bahan pokok utama bagi warga Kota Surabaya sangat memadai.

Di samping itu, situasi harga bahan pokok (sembako) di Kota Surabaya pada bulan Agustus 2023 secara umum cenderung stabil dan terkendali.

Baca juga:  Dualisme "DKKS" Pemkot Surabaya di Gugat, Simak Disini

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, menjelaskan bahwa berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur, per tanggal 25 Agustus 2023, terdapat sedikit kenaikan pada 2 komoditas pangan, yaitu beras dan cabai merah besar.

Ikhsan menyatakan, “Kenaikan harga beras tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni sebesar Rp. 10.900,- untuk beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar di Surabaya adalah sekitar Rp32,500,-, yang lebih rendah daripada rata-rata Jawa Timur sebesar Rp34.921,-.” ujarnya, Sabtu (26/08/2023) di kutip.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga berupaya mengendalikan harga dengan menyediakan informasi tentang perkembangan harga komoditas di berbagai pasar melalui pemasangan televisi di pasar-pasar seperti Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean. Langkah ini bertujuan agar warga dapat mengetahui harga yang wajar pada hari tersebut dan mendorong pedagang untuk menjual dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

Baca juga:  Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Prihatin dengan Rendahnya Investasi Negara-negara Islam di Indonesia

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, mengungkapkan bahwa langkah-langkah antisipasi telah diambil untuk mengatasi kenaikan harga beras. Salah satu tindakan yang diambil adalah pendistribusian beras medium dari Badan Urusan Logistik (Bulog) ke pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton. Hal ini diharapkan dapat menjaga harga tetap stabil, dengan harga jual beras medium tidak melebihi Rp. 9.450/kg.

Baca juga:  Memahami Konsep Funding Wallet dalam Transaksi Kripto dan Perbedaannya dari Spot Wallet

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, juga menjelaskan bahwa upaya kolaborasi dengan daerah-daerah penghasil komoditas pertanian seperti Kediri, Sidoarjo, Gresik, dan Blitar dilakukan untuk mengendalikan harga cabai merah besar. Tujuannya adalah untuk memastikan pasokan yang stabil dan harga yang terkendali, serta memberikan akses kepada pedagang pasar untuk memperoleh komoditas dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan berbagai langkah yang diambil oleh Pemkot Surabaya, diharapkan ketersediaan bahan pokok utama seperti beras dan stabilitas harga bahan pokok dapat tetap terjaga untuk keberlangsungan hidup yang layak bagi warga Kota Surabaya. (Edh)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait