website statistics
25.4 C
Indonesia
Fri, 26 April 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

25.4 C
Indonesia
Friday, 26 April 2024 | 21:46:58 WIB

Pemprov Jatim Siapkan Sistem Data dan Informasi Pesantren Daerah

Reporter: Redho

Jatim | detikNews – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama DPRD Provinsi Jatim mengesahkan Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren menjadi Peraturan Daerah (Perda). Pengesahan ini langsung dituangkan dalam penandatanganan berita acara persetujuan bersama antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan pimpinan dewan saat Sidang Paripurna di Gedung DPRD Provinsi Jatim, Senin (6/6/2022).

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan fungsi dari Perda yang disahkan hari ini. Yaitu memberikan kepastian hukum bagi Pondok Pesantren di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa dengan adanya Perda ini, maka diharapkan akan kian banyak pesantren yang baru tumbuh di Jatim melakukan percepatan peningkatan kualitasnya.

Sehingga ke depan dapat makin berperan aktif dalam melakukan pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan masyarakat yang sejalan dengan program unggulan Pemprov Jatim, yaitu Jatim Berkah. Saat ini cukup banyak Pesantren di Jawa Timur yang lembaga pendidikannya sudah berstandar internasional.

Baca juga:  Jelang Muktamar PB RTA ke-6, Delapan Nama Mencuat Kandidat Jadi Kandidat Rais 'Am

Tetapi masih ditemukan pesantren yang baru tumbuh maupun yang pertumbuhannya kurang progresif. Juga masih ditemukan Pesantren yang belum meregistrasikan ke kantor Kemenag.

“Melalui perda ini kita memberikan kepastian hukum, sekaligus keadilan yang sama bagi Pesantren untuk mendapatkan dukungan fasilitas pemerintah,” kata Khofifah.

Khofifah menyebut, Perda ini sendiri diturunkan dari Undang-undang Nomor 18 tahun 2019 yang mengatur tentang pendidikan keagamaan dan pesantren. Berdasarkan data yang terdaftar pada Education Management Information Sistem (EMIS) Kementerian Agama, Khofifah memaparkan, Pesantren di Jawa Timur berjumlah kurang lebih sebanyak 6.651 pesantren.

Saat ini masih cukup banyak pesantren yang diregistrasikan. Oleh karena itu Raperda ini memandatkan kepada Pemprov Jatim agar menyiapkan sistem data dan informasi pesantren daerah.

Baca juga:  Majelis Hakim PN Surabaya Vonis Terdakwa Kasus Tragedi Kanjuruhan dengan Rentang Hukum Yang Berbeda

Melihat kondisi tersebut, orang nomor satu di Jatim itu optimis, dengan adanya Perda ini, Pesantren lebih kuat lagi perannya untuk dapat menjadi agen perubahan dan memberikan tauladan di tengah masyarakat.

“Pesantren merupakan sumber daya pembangunan yang luar biasa, yang harus dikelola dengan baik agar bisa menjadi “agent of change” Pesantren bukan hanya soal agama, sebagai lembaga ia berbasis masyarakat dan bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah Islam, keteladanan dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

Khofifah melanjutkan, dengan Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren ini, ponpes yang belum terdaftar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim (Kanwil Kemenag) bisa mendapatkan fasilitas yang sama. Pondok pesantren yang belum terdaftar di Kanwil Kemenag Jatim pun bisa segera didata.

Agar semua pesantren yang ada di Jatim dapat seluruhnya terkelola dan dikembangkan lebih baik. Dengan demikian peran sistem data dan informasi pesantren daerah menjadi sangat penting. Lantas Khofifah berharap, Kemenag Jatim dapat turut andil dengan memberikan pendampingan kepada pondok pesantren terutama yang berada di daerah-daerah.

Baca juga:  Diduga Ngemplang Utang, Konglomerat Bos PT.Gudang Garam Dilaporkan ke Bareskrim

“Akan sangat baik bila ada perwakilan yang turun sehingga memberikan pendampingan. Terutama pondok yang lokasinya terpencil,” ungkapnya. Dengan semua itu, sebut Khofifah, Pemerintah Daerah dapat berperan serta dalam pemberdayaan dan pengembangan pesantren. Pasalnya, bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

“Karenanya ini harus ditata dengan baik agar fungsi-fungsi Pesantren dapat berjalan semestinya, baik di bidang pendidikan dan pengembangan manusia sebagaimana program Jatim Berkah dalam Nawa Bhakti Satya,” tukasnya.

“Terima kasih kepada semua pihak atas kerja keras yang terjalin dalam rangka pembahasan Rancangan Peraturan Daerah ini,” tutupnya. (Redho)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait