Bandung | detikNews – Ema Sumarna, yang saat ini menjadi Plh Wali Kota Bandung, mengunjungi sejumlah OPD, antara lain Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Ciptabintar), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Satpol PP, dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).
“Selain bersilaturahmi, saya ingin memastikan bahwa rekan-rekan semuanya sudah hadir. Cuti bersama sudah selesai. Hari ini saya akan mendapatkan data, mungkin sore hari, terkait kehadiran dan aktivitas ASN yang sudah kembali bekerja, kecuali yang masih melaksanakan cuti karena bisa saja ada yang sedang melaksanakan umroh,”ujarnya, Rabu (26/04/2023)
Ema memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat Kota Bandung sudah bisa diakses kembali secara maksimal di seluruh OPD terkait.
Menyikapi anjuran presiden Indonesia untuk memperpanjang masa cuti Lebaran, Ema menyatakan bahwa tidak ada perubahan jam kerja yang terjadi di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
“Kita kembali lagi ke jam kerja biasa, masuk pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 16.30 WIB. Kecuali bagi yang biasa melaksanakan tugas 24 jam seperti di beberapa pusat pelayanan kesehatan, puskesmas, dan sebagainya, jadi kembali ke jam kerja normal. Kita pastikan itu, jangan sampai ada penurunan layanan, bahkan harus lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, Ema juga menyebutkan bahwa para pemudik yang membawa keluarga ke Bandung akan dicatat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di lapangan, terutama di terminal Cicaheum dan Leuwipanjang.
“Terutama di Leuwipanjang yang biasanya memiliki arus balik yang lebih banyak, Disdukcapil sudah ada di sana dan melakukan pencatatan terutama bagi para pendatang agar mengikuti aturan administrasi kependudukan,” tambahnya.
Ema menambahkan bahwa para camat dan lurah juga diharapkan segera berkoordinasi dengan RT RW terkait kedatangan warga pendatang baru. Penting untuk melakukan pencatatan dan pemantauan agar tidak ada kecolongan dalam wilayah mereka terkait penambahan penduduk.
“Harapan kita adalah agar pendatang tidak menjadi beban. Mudah-mudahan mereka memiliki keterampilan dan kemampuan, sehingga di sini mereka tidak menjadi pengangguran,” harapnya.
Ia optimis jika penduduk yang datang bisa ikut meningkatkan perekonomian Kota Bandung. Sehingga tidak ada kebijakan untuk pemulangan atau apapun jika ditemukan penduduk baru yang belum bekerja.
“Bandung ini kota terbuka, tetapi mudah-mudahan selain mereka punya niat dan semangat untuk hidup di Kota Bandung dan tidak menjadi pengangguran, maka mereka bisa berinisiatif sendiri untuk mencari pekerjaan. Hal terpenting itu tercatat dulu di Disdukcapil dan kita doakan agar orang yang datang ke Bandung itu mendapatkan keberkahan,” tutupnya. (DN)
