website statistics
24.4 C
Indonesia
Thu, 2 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

24.4 C
Indonesia
Thursday, 2 May 2024 | 9:31:04 WIB

Walikota Depok Memaknai Idul Fitri sebagai Hari Kemenangan Melawan Hawa Nafsu

Depok | detikNews – KH.Mohammad Idris Walikota Depok, memberikan makna yang unik terhadap Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah sebagai hari kemenangan bagi umat Muslim melawan hawa nafsu. Menurutnya, kemenangan sebenarnya adalah melawan hawa nafsu, bukan melawan kekuatan militer.

Dalam acara Open House di kediamannya di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, pada Sabtu (22/04/23), KH. Idris menjelaskan, bahwa perang melawan hawa nafsu terjadi selama sebulan penuh selama bulan Ramadhan. Umat Muslim harus melawan hawa nafsu makan dan minum, serta menghindari berkata-kata kotor. Selain itu, kemenangan juga tercapai dalam menjaga kesabaran, seperti sabar dalam beribadah di malam hari dan membaca Al-Quran hingga mengkhatamkan kitab suci tersebut. Kesabaran juga meliputi tiga aspek yaitu : kesabaran dalam ketaatan, kesabaran dalam menghadapi bencana, dan kesabaran dalam menjauhi perbuatan maksiat.

Baca juga:  Longsor di TPU Kalimulya 2, UPTD Pemakaman Umum Gerak Cepat dalam Penanganan

“Idul Fitri itu diartikan sebagai sebuah hari kemenangan, kemenangan yang disimbolkan dengan melawan hawa nafsu”, ucap Walikota Depok di sela-sela acara Open House di kediamannya, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Sabtu (22/04/23).

KH. Idris menjelaskan, bahwa kemenangan yang sebenarnya adalah kembali kepada fitrah, seperti saat manusia baru dilahirkan dari kandungan ibu. Oleh karena itu, kemenangan sejati bukanlah hanya gelar atau julukan agama.

“Sebab kalau melawan militer punya bedil jelas, musuh kita jelas, pakai golok musuh kita jelas”, terangnya.

“Juga kemenangan dalam hal mempertahankan kesabaran, sabar ketika malam hari harus beribadat, baca Al-qur’annya juga sabar satu per satu sampai mengkhatamkan Al-qur’an sebagai kitab suci, itu bagian daripada kesabaran”, jelas KH. Idris.

Walikota Depok juga mengajak masyarakat untuk saling menghargai perbedaan tanggal perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Ia menekankan bahwa keberagaman tersebut merupakan anugerah dari Tuhan, di mana di seluruh Indonesia terdapat empat hari yang berbeda untuk merayakan Idul Fitri.

Baca juga:  Insiden Langka: Truk Ampas Tahu Kembali Menabrak KA Gajayana di Nganjuk

KH. Idris menganggap, keberagaman sebagai keunikan Indonesia yang harus dijaga dalam persatuan, sebagaimana lambang negara Bhinneka Tunggal Ika yang ada dalam konstitusi Pancasila, dengan sila pertama yang menegaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

“Ketika kita sudah sabar, ya kita akan sampai di sini yang namanya Idul Fitri, kembali kepada fitrah seperti kita baru dilahirkan dari kandungan ibu, itu intinya, itulah hakekat kemenangan”, tuturnya.

“Jadi bukan titel, bukan julukan keagamaan Kiai, Pendeta, Romo, namun hahekatnya kedekatan kita kepada tuhan”, tandasnya.

Baca juga:  Peraturan Baru: ASN di Depok Wajib Mengikuti Aturan Jam Kerja Selama Ramadan Berdasarkan SE dari Walikota

Dengan demikian, Walikota Depok Mohammad Idris menghadirkan pemahaman yang unik tentang makna kemenangan dalam Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, yaitu sebagai kemenangan melawan hawa nafsu dan menjaga kesabaran dalam ketaatan kepada Tuhan. Ia juga mengingatkan pentingnya menghargai perbedaan dan menjaga keberagaman dalam persatuan Indonesia.

“Kalau seluruh Indonesia ada empat (Hari Raya Idul Fitri), ada yang hari Kamis dia berlebaran, hari Jum’at, hari Sabtu dan Minggu, nah ini kan keberagaman dalam persatuan, ini keunikan Indonesia”, ungkap Walikota Depok.

“Keberagaman itu given atau pemberian dari Tuhan, ada Sunda, Jawa, Minang, Batak, dan di Indonesia ini masalah persatuan yang lambang negaranya Bhinneka Tunggal Ika”, jelasnya.

“Kebersatuan kita diikat, ikatannya adalah konstitusional Pancasila, makanya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa”, tutupnya.(Arifin)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait