Reporter: Okik
Surabaya | detikNews – Ratusan Bonekmania melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor manajemen Persebaya Surabaya di kompleks Surabaya Town Square (Sutos), Kamis (15/9) malam.
Aksi bonekmania ini sebagai ungkapan kekecewaannya pada pihak manajemen Persebaya serta prihatin terhadap nasib “Bajol Ijo” pada akhir-akhir ini telah menelan enam kekalahan dari 10 laga pertandingan Liga1pada musim ini. Massa melanjutkan aksi di pusat Kota Surabaya dengan tujuan utama kantor manajemen Persebaya. Sekitar pukul 19.20 WIB. Tak mendapatkan yang mereka cari, suporter bergerak menuju ke mes pemain.
Namun, karena mes dalam keadaan kosong, massa kemudian kembali ke kantor manajemen dengan jumlah yang lebih banyak. Dengan berteriak” Yahya out, Yahya out,” gemuruh seruan ratusan Bonekmania terdengar dalam aksi itu, lantaran dari sepuluh pertandingan Alwi Slamat dkk hanya menang tiga kali, satu kali imbang, dan enam sisanya nirpoin.
Untuk diketahui, bahwa teriakan Yahya yang dimaksud para Bonekmania ialah “Yahya Alkatiri yang kini menjabat sebagai Manajer Persebaya. Sampai akhirnya ,aksi unjuk rasa ratusan bonek di sekitar Sutos tersebut dapat dibubarkan paksa aparat kepolisan dengan menggunakan gas air mata.
Pada kali kedua terjadi dialog antara wakil manajemen Persebaya dan perwakilan suporter yang dikawal langsung pihak keamanan. Inti dari pertemuan tersebut, manajemen Persebaya bersedia mengambil sikap untuk memenuhi suara mereka para suporter bonekmania
Sementara itu, sebelum aksi di Sutos, awal murka ribuan bonekmania itu sudah “meluapkan kemarahannya terlebih dulu di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, seusai tim kesayangannya kalah tipis 1-2 dari tim debutan RANS Nusantara yang bermain apik.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga beruntun. Sebelumnya pada Sabtu (10/9), Persebaya kalah telak 0-3 saat laga tandang ke markas PSM Makassar dan kalah 0-1. Saat menjamu Bali United di kandang sendiri pada Jumat (2/9).lalu
Kekacauan terlihat tak hanya di dalam area stadion, para suporter Persebaya ini juga meluapkan kekecewaannya di luar area lapangan pertandingan dengan demikian memaksa aparat kepolisian bekerja ekstrakeras untuk menenangkan situasi.
Sebagai informasi, Khusus pekan ini, Persebaya harus berlaga di Gelora Delta Sidoarjo karena markas mereka Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya digunakan untuk pertandingan babak kualifikasi Grup F Piala Asia U-20.
Lebih lanjut ” Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan, yang turun langsung di lokasi, menyayangkan aksi nekat dari suporter Persebaya,(Bonek)
Saya sekarang berada di sekitar kantor manajemen Persebaya Sutos dan saya sampaikan permintaan maaf mengenai situasi terhadap reaksi suporter bonek terkait pertandingan di Sidoarjo di mana pihak Persebaya mengalami kekalahan,” ujarnya
Kapolrestabes pun meminta pengertian atas tindakan tegas yang dilakukan. Jajarannya terpaksa harus mengambil tindakan yang tidak diinginkan demi mengendalikan massa yang mulai keluar batas. Padahal, tujuan mereka mendatangi kantor Persebaya sudah terpenuhi, artinya aspirasi mereka telah didengar dan dipenuhi oleh pihak manajemen,” ungkap pria berusia 49 tahun ini
Kombes Akhmad Yusep Gunawan terpaksa mengambil tindakan lebih tegas untuk membubarkan massa. Dirinya meminta pengertian karena situasi di lokasi yang memaksa harus bersikap represif.
Berkat keputusan cepat dan tegas, gemuruh gelombang aksi bonek berhasil diredam. Setelah sempat terlibat ketegangan hampir sekira 30 menit, situasi menjadi cair kondusif. Akan tetapi, imbas dari kerusuhan itu kantor Persebaya mengalami kerusakan di bagian depan dan beberapa sudut dicoret bertuliskan ungkapan kekecewaan.(ok)
, Kamis (15/9) malam.){kind=link}