website statistics
26.4 C
Indonesia
Sat, 4 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.4 C
Indonesia
Saturday, 4 May 2024 | 15:50:30 WIB

Kasus Pembunuhan Imam Masykur, Ketua FKPPA Polem Muda Ajak Masyarakat Kawal Hingga Tuntas

Banda Aceh | detikNews – Seorang pemuda yang berasal dari Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh, telah kehilangan nyawanya di Jakarta setelah mengalami penculikan dan penyiksaan yang  diduga dilakukan oleh anggota pasukan Pengamanan presiden (Paspampres) dengan inisial Praka RM.

Pada tanggal 29 Agustus 2023, sebuah Konferensi Pers telah diselenggarakan di Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, untuk mengungkapkan peristiwa ini kepada publik.

Dalam Konferensi Pers tersebut, Komandan Pomdam Jaya (Danpomdam Jaya) yaitu Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, menjelaskan bahwa ada tiga individu yang merupakan anggota TNI yang diduga terlibat dalam pemerasan dan penganiayaan terhadap seorang warga Aceh bernama Imam Masykur, yang akhirnya menyebabkan kematian korban. Ketiga oknum prajurit tersebut telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Baca juga:  Pengadilan Tinggi Aceh Melantik H. Firmansyah Sebagai Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor untuk Jabatan Kedua

Tiga anggota TNI tersebut adalah Praka RM, Praka HS, dan Praka J. Saat ini, ketiganya ditahan di Pomdam Jaya dan tengah menjalani pemeriksaan secara intensif, sebelum akhirnya akan dihadapkan ke meja pengadilan militer.

Menyikapi kejadian tragis ini, Ketua Forum Komunikasi Perjuangan dan Perdamaian Aceh, yaitu Polem Muda Ahmad Yani, telah mengajak seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, DPR Aceh, tokoh-tokoh terkemuka dari Aceh, serta masyarakat umum, untuk bersatu dalam mengawal kasus ini hingga mendapatkan keputusan yang adil dan tuntas. Dalam pernyataannya, Polem Muda mengecam keras tindakan keji ini dan menuntut agar pelaku dihukum dengan tegas atas perbuatannya.

Baca juga:  Pengacara Lukas Enembe Mempertanyakan Bukti Tersangka Perintangan Penyidikan

“Kita tidak bisa terima tindakan biadab ini, kita harus menindak tegas pelaku atas perbuatan biadabnya,” kata Polem Muda dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).

Polem Muda juga menekankan pentingnya peristiwa ini sebagai pelajaran berharga bagi institusi TNI dan Paspampres yang bertanggung jawab atas keamanan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Dalam hal ini, dia mendesak transparansi dalam melaporkan peristiwa sebenarnya serta menegaskan perlunya hukuman setimpal bagi siapa pun yang melanggar hukum, tanpa memandang jabatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pelaku.

Baca juga:  Luar Biasa! Peminat Program PMM 3 Ke UNMUHA mencapai 777 Mahasiswa

Polem Muda berharap bahwa kehadiran dan dukungan mereka juga dapat memberi semangat kepada keluarga korban untuk tetap berjuang demi keadilan. “Semoga kehadiran kita saat ini untuk juga mendukung keluarga agar tetap memperjuangkan keadilan dalam perkara ini,” pungkas Polem Muda. (Rizki M)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait