website statistics
27.4 C
Indonesia
Sat, 11 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.4 C
Indonesia
Saturday, 11 May 2024 | 9:55:55 WIB

Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Virus Marburg yang Berpotensi Mematikan di Indonesia

Jakarta | detikNews – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah memperbarui peringatan mengenai potensi penularan Virus Marburg di Indonesia. Meskipun penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) pada 20 Februari 2023 menunjukkan bahwa kasus impor Virus Marburg di Indonesia masih rendah, namun kewaspadaan dini tetap diperlukan mengingat tingginya tingkat fatalitas Virus Marburg, Jumat (31/3/2023).

Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 9 kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Kie Ntem. Oleh karena itu, Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, mengingatkan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan, untuk mewaspadai Virus Marburg.

Baca juga:  Pemkot Bandung Menandatangani Kesepakatan Pembiayaan Pilkada dan Kerja Sama Daerah

Gejala Virus Marburg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah, yang sering ditemukan di Indonesia. Karena itu, penyakit ini sulit untuk diidentifikasi. Gejala awal Virus Marburg meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina, atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.

Sayangnya, belum ada vaksin yang tersedia di dunia karena masih dalam tahap pengembangan. Saat ini, ada dua vaksin yang sedang menjalani uji klinis fase 1, yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen. Untuk pengobatan, hanya terdapat pengobatan simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit.

Baca juga:  Pemetaan Zona Hitam dan Merah Bencana di Kota Bogor: Ribuan Warga Akan Dipindahkan demi Keamanan

WHO juga telah menerima laporan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea Ekuatorial pada tanggal 13 Februari 2023. Dari delapan sampel yang diperiksa, satu sampel dinyatakan positif terinfeksi virus Marburg. Gejala yang dialami oleh penderita di Guinea Ekuatorial berupa demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.

Virus Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan tingkat fatalitas mencapai 88 persen. Virus ini juga merupakan saudara kandung dari virus Ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

Baca juga:  Binaan Pertamina Panen Perdana Madu dari Lebah Kelulut

Sementara itu, kelelawar merupakan inang alami dari virus Marburg, dan salah satu spesies kelelawar yang terinfeksi virus ini adalah Rousettus aegyptiacus. Namun, spesies ini belum ditemukan di Indonesia. Meski begitu, Indonesia tetap harus waspada karena telah masuk jalur mobilisasi jenis kelelawar yang dapat membawa virus Marburg ke Indonesia. (Sl)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait