Mandalika | detikNews – Pegadaian bersama tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya baru saja menggelar acara yang berfokus pada kesadaran dan literasi pengelolaan sampah bagi masyarakat setempat di Mandalika, Lombok, NTB pada Selasa (8/8). Ketujuh perusahaan peserta lainnya adalah Indonesia Re, Garuda Indonesia, Danareksa, AirNav, Askrindo, Jasa Tirta II, dan Damri.
Dalam acara tersebut, delapan perusahaan BUMN tersebut menyebar ke beberapa titik, yakni Dusun Mong 1, Dusun Kuta 2, Dusun Ujung Daye, dan Dusun Sekar Kuning, untuk melakukan sosialisasi pemilahan sampah. Dalam inisiatif ini, masyarakat khususnya ibu rumah tangga dikenalkan dengan konsep ‘Memilah Sampah Menabung Emas’.
Acara diawali dengan syukuran dan doa masyarakat setempat di Kantor Desa Kuta Mandalika, dilanjutkan dengan pemberian bantuan satu unit kendaraan untuk mendukung operasional Bank Sampah Putri Nyale. Bank ini didirikan melalui kerjasama antar perusahaan BUMN sejak Maret 2022.
“Keberhasilan program Bank Sampah Putri Nyale tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat membutuhkan dukungan terus menerus untuk memulai pemilahan sampah di rumah, sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai dan memilahnya, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. ekonomi,” ujar I Gede Arimbhwa Yasa, Direktur Eksekutif Forum TJSL, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2023).
Lebih lanjut ia menambahkan, kegiatan di empat dusun tersebut merupakan bagian dari strategi perluasan dampak Bank Sampah Putri Nyale. Dusun ini akan berfungsi sebagai bank sampah satelit yang terhubung dengan Bank Sampah Putri Nyale pusat. Pengumpulan sampah akan terjadi dua kali seminggu melalui pengambilan reguler.
Kedepannya, delapan perusahaan BUMN tersebut akan memberikan dukungan berkelanjutan selama enam bulan kepada Bank Sampah Putri Nyale. Tujuannya adalah untuk mengelola bank sampah satelit yang ditunjuk sekaligus mengembangkan sumber daya manusia yang terlibat dalam pengelolaan bank sampah.
“Keberhasilan kerjasama ini bergantung pada kesinambungan program. Semakin pedulinya masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan meningkatkan kebersihan kawasan Mandalika, maka akan semakin menarik wisatawan ke destinasi wisata prioritas di Indonesia ini,” ujar I Gede.
Sementara itu, Hanillah Direktur Bank Sampah Putri Nyale menyampaikan terima kasih atas keterlibatan perusahaan BUMN tersebut. Dia mencatat bahwa dukungan dari delapan perusahaan ini akan memfasilitasi inisiatif lingkungan mereka.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada kerjasama BUMN yang berpartisipasi atas segala dukungan dan bantuannya. Dengan adanya kendaraan yang disediakan, akan memudahkan kami untuk mengumpulkan sampah dari lokasi pelanggan dan dusun satelit. Selain itu, kami berharap dapat lebih aktif melakukan kampanye kepedulian. untuk mendorong kesadaran lingkungan masyarakat,” kata Hanillah.
Untuk konteksnya, sebelum tahun 2022, sampah dalam jumlah besar menumpuk di kawasan wisata Mandalika setelah event-event besar berskala internasional. Sejak saat itu, delapan perusahaan BUMN ini menginisiasi pembentukan skema Bank Sampah untuk mengelola sampah yang menumpuk dan memperkenalkan program ‘Pilah Sampah Hemat Emas’ yang dipelopori oleh Pegadaian.
Sejak didirikan pada Maret 2022, Bank Sampah Putri Nyale telah menunjukkan hasil yang positif. Sekitar 111 nasabah bank sampah secara kolektif berhasil mengurangi hampir 4 ton sampah rumah tangga. Pengurangan ini setara dengan penurunan emisi CO2 sebesar 39,7 kg dan emisi CH4 sebesar 16,0 kg.
Melihat capaian tersebut, perusahaan BUMN yang berkolaborasi optimistis dengan dampak Bank Sampah ke depan dalam mendukung kesehatan lingkungan.(Rz)
 lainnya baru saja menggelar acara yang berfokus pada kesadaran dan literasi pengelolaan sampah bagi masyarakat setempat di Mandalika, Lombok, NTB pada Selasa (8/8). Ketujuh perusahaan peserta lainnya adalah Indonesia Re, Garuda Indonesia, Danareksa, AirNav, Askrindo, Jasa Tirta II, dan Damri.){kind=link}