website statistics
22.4 C
Indonesia
Sat, 4 May 2024
close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

22.4 C
Indonesia
Saturday, 4 May 2024 | 3:34:11 WIB

Program BATRA, Alternatif Pengobatan Peninggalan Leluhur

Lombok Tengah (NTB) | detikNews – Kementrian Kesehatan tengah menggalakkan program pengobatan tradisional (BATRA) sekitar delapan bulan yang lalu sebagai bentuk mempertahankan tradisi leluhur yang telah terbukti manfaatnya di dunia kesehatan.

Untuk itu, dr H Suardi SKM MPH selaku kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah mengajak semua jajaran Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) agar gencar mengedukasi masyarakat agar bisa melestarikan budidaya tanaman obat tradisional.

“Kami bersama kepala bidang Yankes H. Myslim Tasim, M. Kes mengajak semua Kepala Puskesmas untuk memaksimalkan program BATRA sebagai upaya untuk melestarikan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya manfaat obat-obat tradisional sebagai alternatif untuk pengobatan berbagai penyakit tertentu yang sudah terbukti secara turun-temurun dari nenek moyang kita, “himbau Kadikes Lombok Tengah via whatsapp Sabtu (07/01/2023.

Baca juga:  Viral!!! Kapal Cepat Ekspress Bahari 5 E Rute Kendari-Baubau Tayangkan Video Porno di Televisi

Untuk mensukseskan program ini lanjut dr Suardi, Dinas Kesehatan Lombok Tengah bekerjama dengan salah satu tokoh yang sangat peduli terhadap tanaman obat yang saat ini sudah banyak punah untuk dilestarikan.

“Beliau adalah Tuan Guru Haji Fadly. Beliau mengembangkan berbagai jenis tanaman obat dari berbagai jenis yang saat ini jarang ditemukan. Untuk itu kami minta disiapkan paket tanaman obat yang relevan ditanam di Puskesmas. Jumlah paket sebanyak 29 paket sesuai dengan jumlah Puskesmas di Lombok Tengah. Untuk pembiayaan paket obat tradisional ini didanai dari CSR Kimia Farma, “ungkapnya.

Baca juga:  Suhardi Pria Parubaya Bermental Baja

Suardi juga menjelaskan terkait progres program Batra tersebut masih minim berkisar 25% dari total Puskesmas yang ada di Lombok Tengah yaitu sekitar 7 puskesmas.

“Alhamdulillah saat ini sudah tersuplai 7 Puskesmas dan sisanya akan diberikan secara bertahap. Tanaman obat tradisional ini bahkan dijadikan sebagai bahan minuman untuk Well Come Drink untuk menyambut pasien/pengunjung puskesmas sambil menunggu antrian yang dikemas dalam bentuk minuman jahe merah, beras kencur, infus water seperti yang sudah dilakukan oleh Kepala Puskesmas Teratak Ns. H. SAFWAN, S.Kep. “jelasnya.

Masih kata Kadikes Loteng, Begitu juga dengan Puskesmas lain memiliki kreasi yang berbeda-beda untuk memperkenalkan tanaman obat tradisional, seperti Kapus Mujur dr. Wira menyiapkan paket bibit tanaman obat tradisional kepada pasien rawat inap yang sudah sembuh dan memperkenalkan berbagai jenis sayuran yg bisa ditanam di pekarangan rumah tanpa harus ditanam di lahan yang luas.

Baca juga:  Inspiratif dan Unik: Simposium PPI Timtengka Hasilkan Piagam Tunis, Manifestasi Gerakan Moderasi Beragama

“Kami berharap masyarakat cerdas dalam memilih alternatif dalam mengatasi gangguan penyakitnya, tidak mutlak harus dengan obat kimia. Karena itu kami jajaran kesehatan melalui Puskesmas, pustu, polindes dan lintas sektor lainnya berkewajiban memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat akan manfaat tanaman obat tradisional bagi tubuh agar terjaga kesehatannya, “himbau dr Suardi.(H. Syamsul Hadi)

Baca detikNews.co.id di Google Newsspot_img
Facebook Comment

Berita Terpopuler

Berita terbaru
Berita Terkait